Skip to main content

SIAPAKAH YANG TAHU MASA DEPAN ?


SIAPAKAH YANG TAHU MASA DEPAN?

Merenungkan apa yang tertulis dalam I Samuel 17 akhir sampai dengan pasal 18 awal, timbul pertanyaan dalam hati, “siapakah yang tahu masa depan?”. Seorang anak yang pekerjaannya menggembalakan domba di padang, tidak pernah bergaul dengan para pejabat yang memiliki kedudukan tinggi, tiba-tiba harus datang ke peperangan, dan yang mengherankan bisa mengalahkan musuh Israel yang paling ditakuti seluruh bangsanya.  Dan sudah tentu perjalanan hidup yang demikian tidak pernah terbayang di pikiran seorang yang pekerjaannya menggembalakan domba. Sayang, ketika masih di padang di dalam angan-angan anak ini tidak dituliskan di dalam kitab suci ini. Apa kira-kira yang ada di dalam benaknya sebelum dia mengalahkan orang Filistin itu? Yang jelas pasti tidak pernah membayangkan bahwa pada suatu ketika ia akan masuk ke istana yang menjadi pusat pemerintahan bangsanya. Itulah Daud yang diceritakan dalam pasal tersebut. Terlebih  di dalam angan-angan dalam benak Daud  juga tidak pernah terbayang untuk mendapat penghormatan yang berlebihan dari seluruh penduduk kota Yerusalem, khususnya para wanita. Di dalam kitab suci tertulis: “….dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (I Samuel 18:6). Sudah tentu pujian itu tidak pernah dibayangkan bahwa dirinya akan mendapatkan pujian  demikian, yang sangat menggetarkan dadanya.

Apa yang terjadi di dalam kehidupan Daud memang merupakan pelajaran yang berharga bagi kita. Orang yang hidup di dalam penyerahan kepada Tuhan, tidak perlu kuatir tentang masa depan yang akan dijalani. Dia yang telah memilih kita tidak akan membiarkan kita  hidup jauh dari damai sejahtera. Dia akan menyediakan pertolongan kepada kita yang kadang-kadang pertolongan itu di luar apa yang bisa kita bayangkan. Dalam kitab suci tertulis: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yermia 29:11).

Melalui firman Tuhan dari Yermia itu sudah selayaknya kita Imani. Jikalau kita sekarang masih dalam situasi yang sulit dan penuh liku-liku. Kita jalani saja, karena perjalanan hidup ini ibarat kita sedang berjalan, kadang kita menghadapi jalan yang berliku yang membutuhkan kosentrasi kita supaya  tidak terjatuh, mungkin juga menanjak yang membutuhkan tenaga yang berlebihan, kadang jalannya begitu halus nyaman dilewati, namun kadang juga begitu sukar yang memerlukan ekstra hati-hati. Namun, semua perjalanan itu kita tahu bahwa terminal terakhir akan menikmati apa artinya kebahagiaan yang sesungguhnya.

ENTAH KELAK JADI SEPERTI APA NAMUN JADI APAPUN DI DALAM PERJALANAN HIDUP KITA PADA AKHIRNYA ADALAH DAMAI SEJAHTERA YANG KITA DAPATKAN

Comments

Popular posts from this blog

MERDEKA ATAU MATI

MERDEKA  ATAU MATI Kata yang menggetarkan dada ketika terjadi perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia  oleh para pejuang  adalah kata “ Merdeka atau mati”. Hanya ada satu pilihan pada waktu itu “merdeka atau mati”.  Dan kata itu sungguh menjadikan sarana membakar semangat juang yang tidak habis-habisnya. Mereka dengan senjata seadanya  berani terjun ke kancang peperangan dengan persenjataan  penjajah yang super canggih pada jamannya. Dan ternyata perjuangan yang membara itu tidak sia-sia. Kemerdekaan itu bisa diperoleh oleh bangsa Indonesia. Dan pernyatakan proklamasi adalah sebuah pernyataan yang  bergema di setiap dada bangsa Indonesia, apapun sukunya, apapun agamanya bahwa Indonesia sudah merdeka. Seorang veteran yang sudah tua bercerita dengan tersenyum sebuah kelucuan, ketika mendengar  bahwa Indonesia sudah merdeka dari penjajahan. Ada sebagian yang mengartikan merdeka itu dengan arti yang sangat sempit. Mereka mengartikan kalau naik kereta api , naik bus umum, tidak me

SENTUHAN KUASA KASIH: 1 KORINTUS 13

Salah satu pasal termasyhur dalam Alkitab jelas adalah 1 Korintus 13 -- "Pasal Kasih" yang terkenal itu. Di pasal ini, kita bisa melihat dengan jelas tiga bagian penting yang mengajarkan umat Tuhan dalam memahami kasih yang sejati: motivasi, karakter, dan kekekalan kualitas kasih. Motivasi Kasih (1 Korintus 13:1-3) Apa gunanya perbuatan besar dan dahsyat jika tidak ada kasih yang melatarbelakanginya. Banyak orang tidak akan setuju perlunya memeriksa motivasi dari apa yang kita sebut perbuatan baik. Banyak orang mengklaim bahwa karisma, pengetahuan, dan pengorbanan adalah sama dengan kasih. Tetapi masing-masing hal itu perlu diperiksa seperti seperti yang pasal ini sudah lakukan. Fasih Berbicara Walaupun seseorang sangat pandai berbicara, sopan, atau menghibur yang mendengarkan, tanpa kasih, dia akan menggunakan lidahnya untuk tujuan pribadinya. Meskipun ribuan orang akan terkesan, tergerak, dan tersentuh, namun perkataannya sama saja dengan bunyi gong. Dengan

Apa yang dicari orang ?

Apa yang kau cari orang ? uang Apa yang kau cari orang ? Uang Apa yang kau cari , siang , malam , pagi , petang? Uang , uang , uang , Bukan Tuhan Yesus Lagu sederhana tadi mengingatkan saya , dinyanyikan waktu kecil dalam kelas sekolah minggu Lagu yang mengingatkan saya, bahwa apa yang dicari orang , hanya melulu berkaitan dengan uang. Uang juga termasuk kekayaan , materi duniawi . Sangat berbeda dengan apa yang Tuhan cari .. Apa yang dicari Tuhan ? Saya Apa yang dicari Tuhan ? Saya apa yang dicari Tuhan, siang, malam, pagi petang ? Saya, saya, saya, orang yang berdosa. Sayalah yang dicari Tuhan, Anda dan saya yang dicari Tuhan. Lalu kemudian pertanyaan nya, adalah apakah kita tidak boleh mencari uang ? Sejarah membuktikan bahwa orang orang kaya , banyak yang mengalami kehancuran, karena kekeliruan dalam memandang dan memperlakukan kekayaan. Saya juga, tidak ingin seperti itu, menjadi kaya, tetapi kehilangan segala sesuatunya, istri tercerai, anak tercerai berai, ana