Skip to main content

LIHAT HIDUPNYA BUKAN CARA MATINYA


LIHAT HIDUPNYA BUKAN CARA MATINYA.
(Masih merenungi yang tertulis I Samuel 31:1-13)

Sebagian orang menilai bahwa seseorang di sananya akan menderita atau akan bahagia bisa dilihat dari cara mati orang tersebut.  Jika orang itu matinya tersia-sia, bahkan dengan wajah yang mengerikan atau ia mati ditabrak mobil sampai tidak bisa dikenali lagi, dll kebanyakan orang menyimpulkan bahwa di alam sana tidak bahagia. Namun, sebenarnya apakah demikian? Bagaimana dengan kematian Tuhan Yesus yang begitu mengerikan. Justru yang terjadi pada Tuhan Yesus dan seharusnya memang harus terjadi demikian, menjadi peluang banyak orang menerima kehidupan yang kekal. Sebuah ilustrasi dari seorang penyiar di Radio:

Seorang pelayan dimintai tolong majikannya untuk belanja ke pasar. Tidak menyangka  ketika dia sedang asyik berbelanja, bahunya di sentuh oleh seseorang. Ia kaget, dan ketika mencari siapa yang menyentuh bahunya, darahnya tersirat, ia berdiri terjajar, ketakutan meliputi hatinya,  karena yang menyentuh adalah wanita cantik yang namanya kematian. Wanita itu tersenyum, walaupun senyum itu menawan, namun menyiratkan sebuah kematian. Dengan gemetar, pelayan itu mencoba  menjauh dari wanita tersebut dan segera menyelinap diantara orang banyak langsung pulang. Setelah di rumah ia menjumpai majikannya.

“Tuan, saya pinjam kudanya, saya akan pergi ke Samarra, supaya saya tidak berjumpa dengan wanita ayu di pasar tadi”.

Majikannya memberikan pinjaman  kuda, dan pelayan itu segera pergi ke kota Samarra. Majikannya itu segera pergi ke pasar untuk menjumpai wanita yang disebut kematian itu, dan ternyata wanita itu masih ada di sana. Majikan itu langsung bertanya:
“He kenapa kamu tadi pagi memberikan isyarat yang menakuti pelayanan saya”

“Itu bukan isyarat yang menakutkan”, demikian jawabnya. “Itu hanya permulaan dia kaget. Saya kaget ketika bertemu di Bagdad, pada hal janjian bertemunya di kota Samarra. Tetapi sebenarnya di kota Samarra itu di sana akan berbahagia, dan penuh sukacita bukan ketakutan, asal dia tetap di dalam hidupnya bersandar kepada Yang memegang kunci kematian dan Kehidupan.”

Dari ilustrasi tersebut kita bisa memetik pelajaran, bahwa kematian itu kemanapun kita pergi, kematian juga ada di sana. Artinya kematian itu tidak bisa kita hindari, siapapun, kedudukan apapun di dunia ini akan mengalami apa yang disebut kematian. Orang tidak bisa lari dari hal ini. Namun, suatu berita yang sangat baik adalah bahwa orang yang percaya pada Tuhan Yesus, maka  orang itu diberi hidup baru, dan kematian adalah merupakan gerbang untuk memasuki kebahagiaan dan kesukacitaan sejati. Dia dan orang yang percaya kepadaNya akan di berada di sana. Itulah sebabnya Paulus menulis:

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal” (II Korintus4:16-18).

JANGAN TAKUT TERHADAP KEMATIAN, NAMUN JIKA KITA MASIH DIBERI HIDUP ADALAH KESEMPATAN UNTUK MEMBANGUN MONUMEN ROHANI, YANG TIDAK LAYU KETIKA TERTIMPA PANAS DAN TIDAK LENYAP KETIKA TERTIMPA PRAHARA. KEMATIAN BAGI ORANG PERCAYA BAGAIMANAPUN CARANYA ADALAH BERHARGA DI MATA ALLAH.

Comments

Popular posts from this blog

MERDEKA ATAU MATI

MERDEKA  ATAU MATI Kata yang menggetarkan dada ketika terjadi perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia  oleh para pejuang  adalah kata “ Merdeka atau mati”. Hanya ada satu pilihan pada waktu itu “merdeka atau mati”.  Dan kata itu sungguh menjadikan sarana membakar semangat juang yang tidak habis-habisnya. Mereka dengan senjata seadanya  berani terjun ke kancang peperangan dengan persenjataan  penjajah yang super canggih pada jamannya. Dan ternyata perjuangan yang membara itu tidak sia-sia. Kemerdekaan itu bisa diperoleh oleh bangsa Indonesia. Dan pernyatakan proklamasi adalah sebuah pernyataan yang  bergema di setiap dada bangsa Indonesia, apapun sukunya, apapun agamanya bahwa Indonesia sudah merdeka. Seorang veteran yang sudah tua bercerita dengan tersenyum sebuah kelucuan, ketika mendengar  bahwa Indonesia sudah merdeka dari penjajahan. Ada sebagian yang mengartikan merdeka itu dengan arti yang sangat sempit. Mereka mengartikan kalau naik kereta api , naik bus umum, tidak me

SENTUHAN KUASA KASIH: 1 KORINTUS 13

Salah satu pasal termasyhur dalam Alkitab jelas adalah 1 Korintus 13 -- "Pasal Kasih" yang terkenal itu. Di pasal ini, kita bisa melihat dengan jelas tiga bagian penting yang mengajarkan umat Tuhan dalam memahami kasih yang sejati: motivasi, karakter, dan kekekalan kualitas kasih. Motivasi Kasih (1 Korintus 13:1-3) Apa gunanya perbuatan besar dan dahsyat jika tidak ada kasih yang melatarbelakanginya. Banyak orang tidak akan setuju perlunya memeriksa motivasi dari apa yang kita sebut perbuatan baik. Banyak orang mengklaim bahwa karisma, pengetahuan, dan pengorbanan adalah sama dengan kasih. Tetapi masing-masing hal itu perlu diperiksa seperti seperti yang pasal ini sudah lakukan. Fasih Berbicara Walaupun seseorang sangat pandai berbicara, sopan, atau menghibur yang mendengarkan, tanpa kasih, dia akan menggunakan lidahnya untuk tujuan pribadinya. Meskipun ribuan orang akan terkesan, tergerak, dan tersentuh, namun perkataannya sama saja dengan bunyi gong. Dengan

Apa yang dicari orang ?

Apa yang kau cari orang ? uang Apa yang kau cari orang ? Uang Apa yang kau cari , siang , malam , pagi , petang? Uang , uang , uang , Bukan Tuhan Yesus Lagu sederhana tadi mengingatkan saya , dinyanyikan waktu kecil dalam kelas sekolah minggu Lagu yang mengingatkan saya, bahwa apa yang dicari orang , hanya melulu berkaitan dengan uang. Uang juga termasuk kekayaan , materi duniawi . Sangat berbeda dengan apa yang Tuhan cari .. Apa yang dicari Tuhan ? Saya Apa yang dicari Tuhan ? Saya apa yang dicari Tuhan, siang, malam, pagi petang ? Saya, saya, saya, orang yang berdosa. Sayalah yang dicari Tuhan, Anda dan saya yang dicari Tuhan. Lalu kemudian pertanyaan nya, adalah apakah kita tidak boleh mencari uang ? Sejarah membuktikan bahwa orang orang kaya , banyak yang mengalami kehancuran, karena kekeliruan dalam memandang dan memperlakukan kekayaan. Saya juga, tidak ingin seperti itu, menjadi kaya, tetapi kehilangan segala sesuatunya, istri tercerai, anak tercerai berai, ana