Skip to main content

NASIHAT YANG MEMBUAT HATI SEJUK - Pudjianto

NASIHAT YANG MEMBUAT HATI SEJUK
II Timotius 4:1-5

Tidak semua orang memiliki kata-kata yang menyejukkan hati ketika sesama mengalami  situasi yang membuat hati gundah gulana, akibat dari situsi sukar yang dialami. Bahkan kadang-kadang maksudnya baik, memberikan dorongan, tetapi justru hasilnya sebaliknya, orang yang dinasihati malah tambah terpuruk. Mengapa bisa terjadi yang demikian? Karena si penasihat tidak pernah merasakan dan mengalani kegalauan hati akibat kesukaran yang dialami seperti yang dinasihatinya.  Dalam  tulisan Paulus yang berisi nasihat kepada Timotius ini bisa memperhatikan kata-kata yang dituliskannya,  siapapun yang membacanya akan  membuat hati galau itu menjadi teduh dan sejuk.
1.      Dalam situasi yang kesukaran itu hendaklah bersikap tenang. Paulus menulis: “Tetapi Kuasailah dirimu dalam segala hal….”.Kesukaran yang dialami itu tidak perlu berteriak sana sini. Mengeluh kepada setiap orang, itu tidak akan berguna. Sebagai orang percaya maka harus berlaku tenang. Yakinlah bahwa kesukaran yang dialami itu akan berakhir. Pahamilah bahwa kesukaran yang dialami berguna juga bagi pembentukan karakter  diri sendiri. Mengertilah bahwa kelak kesukaran itupun aka nada manfaat bagi sesama yang mengalaminya.
2.      Dalam situasi kesukaran yang dialamai, juga harus bersikap sabar. “Sabarlah menderita”, demikian tulisan Paulus. Kadang-kadang kesukaran yang dialami itu tidak semua mengalami, hanya orang percaya saja. Dunia tidak mengalaminya seperti yang dialami orang percaya. Namun, bagaimanapun sebagai orang percaya harus menanggungnya. Maka yang dilakukan harus sabar di dalam derita tersebut.
3.      Tidak boleh lupa tetap “tekun” melakukan tugas sebagai orang percaya. “lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil”.  Tugas melaksanakan amanat Agung Tuhan tidak boleh gugur dari hati sanubari. Tetap harus dilakukannya di dalam kehidupan ini. Karena perintah Tuhan Yesus itu adalah perintah harian yang harus sudah menjadi bagian dalam kehidupan orang percaya.
4.      Tetap melakukan tugas sampai tuntas dan menyeluruh. “tunaikan tugas pelayananmu”.

Tulisan Paulus demikian khususnya ayat 5, menyejukan karena ketika Paulus menulis kepada Timotius ia sedang dalam penjara karena Injil. Orang yang di dalam situasi demikian, tidak ada pengharapan secara manusia, namun Paulus  masih bisa memberikan nasihat yang luar biasa kepada  orang lain. Hanya orang yang ada di dalam Tuhanlah yang bisa mengeluarkan kata-kata sejuk demikian. 

Dari sini kita belajar, betapa hebatnya orang yang hidupnya di dalam Tuhan. Orang yang demikian memiliki  ketenangan, kesabaran, ketekunan, dan tetap bisa melaksankan tugas tuntas tidak kendor walaupun halangan menghadang. Dan sudah tentu memiliki sikap hidup yang demikian sangat menjadi berkat bagi sesama.

MENJADI ORANG YANG MEMILIKI KATA-KATA SEJUK MEMBAWA DAMAI  SEJAHTERA BAGI ORANG YANG MENDENGAR ADALAH ORANG-ORANG YANG HIDUPNYA BISA BERTAHAN DALAM KEBENARAN WALAUPUN KESUKARAN MELANDANYA.

Comments

Popular posts from this blog

Tips Mendisiplinkan Anak

Tips Mendisiplinkan Anak Sumber :  http://ellenpatricia.com/?p=30 Frase “mendisiplin anak” merupakan salah satu frase yang paling banyak disalahartikan. Tidak sedikit orang yang menyamakan makna frase tersebut dengan memberikan hukuman fisik kepada anak. Sesungguhnya, makna “mendisiplin anak” tidaklah sesempit itu. “Mendisiplin anak” mengandung arti melakukan tindakan yang direncanakan untuk menolong anak-anak mempelajari perilaku yang baik. Untuk mempraktekkan disiplin dalam arti yang demikian, jauh lebih sulit dibandingkan sekedar menghukum anak secara fisik, karena tersirat dalam makna tersebut adalah prioritasnya pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu menolong anak-anak mempelajari perilaku yang baik, bukan pada bentuk tindakan disiplin yang diambil. Dengan demikian, bentuk tindakan yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan tersebut bisa berbagai macam. Untuk dapat mendisiplinkan anak dengan efektif, umumnya ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan orangtua, sebagai berikut :...

Bahan SM: Hari Pentakosta

(Oleh: Pdt. Mangapul Sagala) Apakah itu hari Pentakosta? Pentingkah itu bagi orang Kristen? Jika penting, sejauh mana penting? Secara harfiah, kata yang berasal dari bahasa Yunani itu berarti "hari ke-50". Bagi orang Yahudi, hari itu penting dan merupakah sebuah keharusan, sebagaimana diperintahkan oleh Tuhan kepada mereka. Tibanya hari Pentakosta berarti berakhirnya tradisi perayaan selama tujuh minggu, di mana umat Israel merayakan paskah. "Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kau rayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun (Kel.34:22). Perlu kita perhatikan bahwa dari sekian banyak perayaan yang dilakukan oleh orang Yahudi, maka hari raya Pentakosta merupakan perayaan terbesar, di mana pada saat itu merupakah hari yang penuh sukacita dan di mana mereka bersyukur kepada Allah atas segala kasih dan pemeliharaanNya, termasuk akan hasil panen tuaian gandum dan jelai. Karena itu, mereka akan datang kepad...

Mengusik Guru Sekolah Minggu

Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Share Kekaguman saya kepada Guru Sekolah Minggu (GSM) tiada hentinya. Betapa tidak? Pengajaran di Sekolah Minggu (SM) pada Anak Sekolah Minggu (ASM) seringkali begitu melekat sampai ke usia dewasa dan lanjut usia. Banyak orang dewasa yang beriman SM. Para pendeta dan teolog tampaknya kurang sanggup membangun kelanjutan pengajaran GSM dalam mendewasakan iman jemaat. Sementara kekaguman berlanjut, saya menjadi ambigu; sebab di satu pihak saya pernah menjadi GSM selama 15 tahun karena itu saya ikut bangga, di lain pihak saya menjadi pendeta selama 40 tahun karena itu saya ikut sedih. Saya tak dapat menahan diri untuk tidak ‘mengusik’ rekan-rekan GSM yang saya cintai. Mereduksi Trinitas Di banyak SM, banyak GSM mengajarkan anak-anak berdoa kepada Yesus atau Tuhan Yesus. Hasil pengajaran ini terus hidup di sana sini termasuk dalam diri penatua dan pendeta. Tradisi berdoa kepada Yesus bukanlah tradisi yang selaras dengan pengakuan iman kita. Da...