Skip to main content

BANGKIT DARI KEMATIAN? SULIT DIPERCAYA - Pudjianto

“Selamat paskah, kiranya melalui paskah ini memulihkah kehidupan kita dan menyegarkan iman kita untuk tetap setia kepada sang Juru selamat, walaupun badai kehidupan sering menerpa kita”.

BANGKIT DARI KEMATIAN? SULIT DIPERCAYA
Markus 16:1-8

Walaupun Tuhan Yesus sudah mengatakan berkali-kali kepada para murid bahwa Dia harus mengalami penganiayaan, mati, dan dibangkitkan namun ketika peristiwa itu terjadi  para murid itu bisa lupa akan apa yang dikatakanNya. Para wanita murid Tuhan Yesus itu dengan berani mau ke kubur Yesus, mau memberikan rempah-rempah kepada jasatnya sesuai dengan peradatan orang Yahudi. Namun  mereka teringat bahwa kubur Yesus itu di meterai dengan batu yang besar, “Siapakah yang akan menggulingkan batu untuk kita?”, sebenarnya pertanyaan demikian itu pertanyaan yang bodoh. Yang mengherankan justru orang-orang yang memusuhi Tuhan Yesus, mereka ingat perkataan Tuhan Yesus tersebut bahwa tiga hari setelah kematianNya akan bangkit. Dengan alasan supaya mayatnya tidak di curi para muridNya maka kubur itu di meteri dengan batu besar dan masih dijaga oleh prajurit.

Namun kuasa Allah memang tidak dibatasi oleh apapun yang dibuat oleh manusia. Siapapun tidak ada yang bisa menghalangi kuasaNya. Ia bangkit dan memang sudah tidak ada di dalam kubur. Jika batu itu sudah terguling ketika para wanita datang ke kubur, karena memang Tuhan ingin memperlihatkan bahwa benar-benar Dia tidak berada di dalam kubur. Dia sudah bangkit. Benar-benar sudah bangkit dan dikutakan dengan pemberitahuan malaikat yang berkata: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."(Markus 16:5-6).
Ketika mereka mendengar apa yang dikatakan malaikat barulah teringat apa yang pernah di katakan Tuhan. Mereka berlari dengan penuh sukacita namun juga kegentaran meliputi hati para wanita itu. Mereka ingin cepat-cepat  memberitahukan Petrus. Dan di situlah harapan yang selama hilang tumbuh kembali. Melalui kebangkitan itu memulihkan seluruh kekuatan para murid untuk menyaksikan keajaiban.  Sulit memang untuk mempercayai orang mati bisa bangkit. Namun, para murid menjadi yakin, karena mereka melihat bukti kebenaran itu.

Dari peristiwa itu kita belajar, bahwa memang sesuatu yang tidak masuk di akal itu sangat sulit dipercaya. Sebagian besar orang ingin seperti Thomas salah satu murid Tuhan Yesus. Jika tidak ada bukti, maka bagaimana bisa percaya. Namun Tuhan Yesus bersabda:”..Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."(Yohanes 20:29). Dalam perjalanan waktu yang panjang setelah kebangkitan, terbukti bahwa melalui iman kepada Tuhan Yesus ternyata jutaan orang diubah hidupnya. Mereka  yang jahat menjadi baik, mereka yang putusasa menjadi berpengharapan, mereka yang sakit menjadi sembuh. Dan bagi yang mengandalkanNya banyak menerima keajaiban dariNya. Itulah bukti nyata bahwa Dia hidup dan merupakan pintu masuk orang mendapat pemulihan hubungan persekutuan dengan Tuhan.

SATU SAJA DIBUTUHKAN UNTUK ORANG BISA DIUBAH HIDUPNYA MENJADI ORANG YANG DIPERKENAN ALLAH  YAITU PERCAYA KEPADA YESUS KRISTUS, KEMATIAN DAN KEBANGKITANNYA.

Comments

Popular posts from this blog

Tips Mendisiplinkan Anak

Tips Mendisiplinkan Anak Sumber :  http://ellenpatricia.com/?p=30 Frase “mendisiplin anak” merupakan salah satu frase yang paling banyak disalahartikan. Tidak sedikit orang yang menyamakan makna frase tersebut dengan memberikan hukuman fisik kepada anak. Sesungguhnya, makna “mendisiplin anak” tidaklah sesempit itu. “Mendisiplin anak” mengandung arti melakukan tindakan yang direncanakan untuk menolong anak-anak mempelajari perilaku yang baik. Untuk mempraktekkan disiplin dalam arti yang demikian, jauh lebih sulit dibandingkan sekedar menghukum anak secara fisik, karena tersirat dalam makna tersebut adalah prioritasnya pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu menolong anak-anak mempelajari perilaku yang baik, bukan pada bentuk tindakan disiplin yang diambil. Dengan demikian, bentuk tindakan yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan tersebut bisa berbagai macam. Untuk dapat mendisiplinkan anak dengan efektif, umumnya ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan orangtua, sebagai berikut :...

Bahan SM: Hari Pentakosta

(Oleh: Pdt. Mangapul Sagala) Apakah itu hari Pentakosta? Pentingkah itu bagi orang Kristen? Jika penting, sejauh mana penting? Secara harfiah, kata yang berasal dari bahasa Yunani itu berarti "hari ke-50". Bagi orang Yahudi, hari itu penting dan merupakah sebuah keharusan, sebagaimana diperintahkan oleh Tuhan kepada mereka. Tibanya hari Pentakosta berarti berakhirnya tradisi perayaan selama tujuh minggu, di mana umat Israel merayakan paskah. "Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kau rayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun (Kel.34:22). Perlu kita perhatikan bahwa dari sekian banyak perayaan yang dilakukan oleh orang Yahudi, maka hari raya Pentakosta merupakan perayaan terbesar, di mana pada saat itu merupakah hari yang penuh sukacita dan di mana mereka bersyukur kepada Allah atas segala kasih dan pemeliharaanNya, termasuk akan hasil panen tuaian gandum dan jelai. Karena itu, mereka akan datang kepad...

Mengusik Guru Sekolah Minggu

Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Share Kekaguman saya kepada Guru Sekolah Minggu (GSM) tiada hentinya. Betapa tidak? Pengajaran di Sekolah Minggu (SM) pada Anak Sekolah Minggu (ASM) seringkali begitu melekat sampai ke usia dewasa dan lanjut usia. Banyak orang dewasa yang beriman SM. Para pendeta dan teolog tampaknya kurang sanggup membangun kelanjutan pengajaran GSM dalam mendewasakan iman jemaat. Sementara kekaguman berlanjut, saya menjadi ambigu; sebab di satu pihak saya pernah menjadi GSM selama 15 tahun karena itu saya ikut bangga, di lain pihak saya menjadi pendeta selama 40 tahun karena itu saya ikut sedih. Saya tak dapat menahan diri untuk tidak ‘mengusik’ rekan-rekan GSM yang saya cintai. Mereduksi Trinitas Di banyak SM, banyak GSM mengajarkan anak-anak berdoa kepada Yesus atau Tuhan Yesus. Hasil pengajaran ini terus hidup di sana sini termasuk dalam diri penatua dan pendeta. Tradisi berdoa kepada Yesus bukanlah tradisi yang selaras dengan pengakuan iman kita. Da...