Skip to main content

TIDAK SULIT MENGAMPUNI

,

“TIDAK SULIT MENGAMPUNI”
(Belajar dari kehidupan Daud)
Masih membaca  II Samuel 19.
Sebagian orang tidak mampu mengampuni sesamanya yang telah bersalah kepadanya. Orang yang tidak bisa mengampuni itu terbagi dari 3 jenis. Yang pertama, mereka bisa mengampuni sesama yang bersalah kepadanya dengan syarat.  “Saya sih bisa mengampuni tetapi jika dia….. !”. Yang  kedua,  mau memberi pengampunan namun hanya sebagian. “Saya mau mengampuni kamu, tapi kamu harus pergi dari sini….!, ” atau “Saya mau mengampunimu asalkan hal yang demikian jangan terjadi lagi”. Yang ke tiga, mau mengampuni namun ditunda terlebih dahulu. “ Saya mesti mengampuni kamu, namun jangan sekarang…” Apakah Daud berbuat demikian terhadap Simei? Ketika Daud mengalami kelemahan, tidak berdaya, lari dari istananya di situlah Simei mengutuki Daud dengan melemparinya dengan batu. Namun, ketika Daud mau menduduki tahtanya kembali, Simei dengan orang-orangnya sujud, dan berkata, “Saya telah berdosa, dan sekarang saya minta ampun atas dosaku tersebut”. Jika menggunakan Bahasa kita sekarang ini ( II Samuel 19:19-20).
 
Melihat Simei sujud di hadapannya dan mengakui kesalahannya tersebut, Daud jadi teringat akan dirinya ketika Nabi Nathan membuka aib  dosa yang telah dilakukan bersama Batsyeba. Ketika itu ia langsung berkata: “Saya telah berdosa kepada Tuhan”. Dan ketika ia mengakui dosanya itu nabi Nathan berkata. “Dosamu sudah diampuni……”. Daud sudah merasakan bagaimana leganya menjadi orang yang diampuni. Dan pengalaman yang indah itu juga ditrapkan di dalam kehidupannya untuk mengampuni sesama yang bersalah kepadanya.
 
Apa yang dilakukan Daud merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita yang telah percaya kepada Tuhan Yesus. Orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, memiliki dosa sebesar apapun maka dosa-dosanya diampuni, hidupnya menjadi baru, yang lama sudah berlalu dan yang baru baru terbit. Inilah yang dikatakan Paulus: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (II Korintus 5:17).
Demikian Lukas menulis: “Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya (Yesus Kristus), ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."(Kisah rasul 10:43). Bagi siapapun yang telah merasakan diampuni dosanya, maka ia juga bermurah hati untuk mengampuni dosa orang-orang yang bersalah kepadanya.
 
SESEORANG KETIKA PERCAYA KEPADA TUHAN YESUS, MAKA OLEH TUHAN HATINYA AKAN DIUBAH MENJADI BARU. DENGAN SENDIRINYA IA AKAN MENINGGALKAN HIDUP LAMA YANG BERDOSA, DIGANTI DENGAN HIDUP BARU, PENUH KASIH DAN PENGAMPUNAN SEPERTI YANG TUHAN YESUS LAKUKAN.

Comments

Popular posts from this blog

Tips Mendisiplinkan Anak

Tips Mendisiplinkan Anak Sumber :  http://ellenpatricia.com/?p=30 Frase “mendisiplin anak” merupakan salah satu frase yang paling banyak disalahartikan. Tidak sedikit orang yang menyamakan makna frase tersebut dengan memberikan hukuman fisik kepada anak. Sesungguhnya, makna “mendisiplin anak” tidaklah sesempit itu. “Mendisiplin anak” mengandung arti melakukan tindakan yang direncanakan untuk menolong anak-anak mempelajari perilaku yang baik. Untuk mempraktekkan disiplin dalam arti yang demikian, jauh lebih sulit dibandingkan sekedar menghukum anak secara fisik, karena tersirat dalam makna tersebut adalah prioritasnya pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu menolong anak-anak mempelajari perilaku yang baik, bukan pada bentuk tindakan disiplin yang diambil. Dengan demikian, bentuk tindakan yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan tersebut bisa berbagai macam. Untuk dapat mendisiplinkan anak dengan efektif, umumnya ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan orangtua, sebagai berikut :...

Mengusik Guru Sekolah Minggu

Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Share Kekaguman saya kepada Guru Sekolah Minggu (GSM) tiada hentinya. Betapa tidak? Pengajaran di Sekolah Minggu (SM) pada Anak Sekolah Minggu (ASM) seringkali begitu melekat sampai ke usia dewasa dan lanjut usia. Banyak orang dewasa yang beriman SM. Para pendeta dan teolog tampaknya kurang sanggup membangun kelanjutan pengajaran GSM dalam mendewasakan iman jemaat. Sementara kekaguman berlanjut, saya menjadi ambigu; sebab di satu pihak saya pernah menjadi GSM selama 15 tahun karena itu saya ikut bangga, di lain pihak saya menjadi pendeta selama 40 tahun karena itu saya ikut sedih. Saya tak dapat menahan diri untuk tidak ‘mengusik’ rekan-rekan GSM yang saya cintai. Mereduksi Trinitas Di banyak SM, banyak GSM mengajarkan anak-anak berdoa kepada Yesus atau Tuhan Yesus. Hasil pengajaran ini terus hidup di sana sini termasuk dalam diri penatua dan pendeta. Tradisi berdoa kepada Yesus bukanlah tradisi yang selaras dengan pengakuan iman kita. Da...

Bahan SM: Hari Pentakosta

(Oleh: Pdt. Mangapul Sagala) Apakah itu hari Pentakosta? Pentingkah itu bagi orang Kristen? Jika penting, sejauh mana penting? Secara harfiah, kata yang berasal dari bahasa Yunani itu berarti "hari ke-50". Bagi orang Yahudi, hari itu penting dan merupakah sebuah keharusan, sebagaimana diperintahkan oleh Tuhan kepada mereka. Tibanya hari Pentakosta berarti berakhirnya tradisi perayaan selama tujuh minggu, di mana umat Israel merayakan paskah. "Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kau rayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun (Kel.34:22). Perlu kita perhatikan bahwa dari sekian banyak perayaan yang dilakukan oleh orang Yahudi, maka hari raya Pentakosta merupakan perayaan terbesar, di mana pada saat itu merupakah hari yang penuh sukacita dan di mana mereka bersyukur kepada Allah atas segala kasih dan pemeliharaanNya, termasuk akan hasil panen tuaian gandum dan jelai. Karena itu, mereka akan datang kepad...