LAHIR DARI IBU YANG HANYA BERPENGHARAPAN PADA TUHAN
oleh Pudjianto P.
(Belajar dari kehidupan Yusuf)
Kejadian 37:1-24
Untuk mengenal Kisah Yusuf yang akan menjadi tumpuan pelajaran bagi kehidupan kita sebagai orang percaya, memang mau atau tidak kita harus menelusuri latar belakang kehidupan orang tuanya dalam hal ini adalah Yakub. Dalam Kejadian 30:22-24 tertulis:”Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya. Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku." Maka ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata: "Mudah-mudahan TUHAN menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku."
Hubungan percintaan ayah Yusuf dengan Rahel adalah sebuah percintaan yang murni. Namun Rahel lahir anak yang kedua dari Laban yang masih memiliki anak perempuan YAITU kakaknya Rahel yang bernama Lea. 7 tahun bekerja bagi Laban calon mertuanya supaya mendapatkan Rahel ternyata di tipu oleh calon mertuanya yang diberikan bukan Rahel namun Lea kakak RAhel. Namun Yakub masih ingin mendapatkan Rahel karena wanita ini yang dicintainya maka ia harus bekerja 7 tahun lagi untuk Laban. Dan memang akhirnya mendapatkan dua-duanya. Ternyata Rahel tidak segera mendapatkan anak, tidak seperti Lea yang melahirkan anak-anak bagi Yakub. Timbullah persaingan yang tidak sehat. Dunia Yahudi pada Zaman itu seorang wanita yang tidak memiliki anak adalah sebagai wanita yang hina. Dan memang tidak ada harganya di mata Masyarakat. Tidak ada yang dilakukan supaya aibnya diangkat oleh Tuhan, maka Rahel berdoa kepada Tuhan untuk dibukakannya kandungannya. Dan Tuhan mengingatnya. Rahel mengandung dan melahirkan Yusuf yang arti dari nama itu adalah “Mudah-mudahan Tuhan menambahkan seorang anak laki-laki lagi”.
Sejak permulaan sebelum Yusuf lahir maka keluarga orang tua sudah ada permasalahan yang menyakitkan hati. Khususnya ibunya yang direndahkan oleh kakaknya yang sekaligus menjadi madu dari pada ibunya tersebut. Yusuf menjadi anak harapan, karena menjadi sarana Tuhan Rahel diangkat nilainya di mata masyarakat sebagai wanita yang bisa memberikan anak kepada suaminya.
Dari sini kita belajar, bahwa dari sisi manusia keluarga yang penuh dengan persaingan dan masalah, luka melukai antara satu dengan yang lain, pasti menghasilkan anak-anak yang diwarnai dengan hal-hal yang mendatangkan pergumulan yang berat. Dan memang anak-anak Yakub yang lahir dari Lea banyak kejahatan yang dilakukan. Namun, ternyata Yusuf lahir di tengah-tengah keluarga yang demikian. Yang secara manusia tidak bisa membesarkan dirinya sebagai orang yang bisa menjadi alat kemuliaan Tuhan dan berguna bagi sesama. Namun, karena ibunya takut akan Tuhan dan harapan ibunya hanya kepada Tuhan. Tuhan mengingat anak yang lahir dari seorang ibu yang demikian. Kita tahu cara Tuhan memilih dan membesarkan Yusuf dan kelak menjadi orang yang berguna bagi sesama dan menjadi kemuliaan nama Tuhan.
JIKA SEORANG IBU MENGINGINKAN ANAK YANG DILAHIRKAN BESAR DI HADAPAN TUHAN DAN BESAR DI HADAPAN MANUSIA MAKA DIA HARUS MENJADI SEORANG YANG TAKUT AKAN TUHAN, DAN MENDIDIK ANAK-ANAK YANG DILAHIRKAN TIDAK JAUH SEPERTI APA YANG DILAKUKAN.
Comments