BEBERAPA SEBAB KEJATUHAN DAUD
(Belajar dari kehidupan Daud)
Menyimak apa yang diungkapkan dalam II Samuel 24. Kejatuhan Daud dalam dosa memang patut disayangkan. Karena kejatuhannya terjadi pada masa tua, masa di mana sebaiknya lebih banyak membangun relasi dengan Tuhan, mawas diri berkaitan kehidupan dengan bercermin terhadap Firman Tuhan. Namun, kali ini mungkin Daud masih membayangkan keperkasaan, kejayaan, dan kemampuan. Hal yang demikian umumnya tidak timbul dari hati nuraninya namun ada pihak lain yang mendorong di dalam hatinya. Ada tulisan di Kitab bagian lain demikian: “Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel”(I Tawarikh 21:1).
Dari tulisan ini maka jelas bahwa iblis merasuk pikiran Daud. Dan kita tahu bahwa jika pikiran dirasuk oleh Iblis, maka jatuh dalam dosa sudah di depan mata.
Yang berikutnya, sepanjang yang kita baca dalam II Samuel 24, ketika Daud mau mengadakan sensus, Daud tidak minta petunjuk Tuhan. Ia tidak melihat ketetapan-ketetapan masa lalu. Belajar akan kejatuhan di masa lalu. Dorongan di dalam hatinya langsung menjadi keputusan.
Yang terakhir adalah Daud adalah pemimpin tertinggi, dan tidak ada orang yang di atas dia. Oleh karena itu apa yang dilakukan tidak perlu mempertanggung jawabkan. Dan ini memang sangat berbahaya. Inilah yang menjadi sebab Daud jatuh.
Dari peristiwa demikian sebagai orang percaya kita belajar bagaimana supaya tidak mengalami kejatuhan seperti Daud. Paulus menulis: “supaya Iblis jangan mengambil kesempatan untuk menguasai kita; sebab kita tahu rencana-rencananya” (II Korintus 2:11). Maksud tulisan Paulus adalah bahwa iblis itu bisa menguasai pikiran kita, dan mengendalikan kita. Oleh karena itu jangan biarkan pikiran kita diisi pengaruhnya. Untuk itu perlu pikiran kita dipenuhi oleh Firman Tuhan.
Yang berikutnya, jika kita sebagai pemimpin, jangan sampai menjadi penguasa tunggal. Lebih baik belajar dari Paulus dalam setiap pelayanan membangun team. Karena berlaku saling mengingatkan, saling menguatkan, saling melengkapi. Lebih baik kepemimpinan berlaku team.
Yang terakhir, doa untuk meminta petunjuk Tuhan sangat diperlukan dalam kehidupan orang percaya, dalam pelayanannya, dan setiap kegiatan yang akan dilakukan.
KEJATUHAN KE DALAM DOSA BISA DIANTISIPASI DENGAN CARA MENGISI HATI DAN PIKIRAN DENGAN FIRMAN TUHAN, TIDAK MENINGGALKAN PERSEKUTUAN DENGAN SESAMA, DAN MEMBANGUN HUBUNGAN YANG KARIB DENGAN TUHAN.
Comments