Skip to main content

Jerat Pelayanan


JERAT YANG SERING MENJATUHKAN PELAYAN

   Pengalaman adalah sebuah guru yang baik. Itulah yang dibagikan Hamba Tuhan senior kepada uniornya. Ada beberapa petunjuk yang diberikan seorang hamba Tuhan  yang sudah Emiritus kepada para hamba Tuhan yang masih muda. Petunjuk itu ialah mengenai jerat-jerat yang menjadi sebab seorang pelayan Tuhan jatuh.

1.      Memiliki perasaan bisa menyukupi segala kebutuhannya sendiri. Jika seorang pelayan sudah memiliki hati yang demikian, maka ia mulai bersandar kepada diri sendiri. Dan itu sangat bertentangan dengan apa yang ditulis di dalam Kitab suci bahwa orang yang bersandar kepada diri sendiri adalah orang yang disebut sebagai orang yang  terkutuk. Hasil dari pelayan yang mengandalkan diri sendiri adalah tidak bisa menempatkan dirinya sendiri sebagai pelayan atau hamba. Ia akan menjadi tuan yang bertindak seperti orang yang berkuasa. Kadang-kadang bisa memaksakan kehendak.

2.      Jerat yang berikutnya. Di dalam hidup pelayanannya adalah berusaha mencari perhatian dari orang lain. Dan biasanya jerat ini terjadi ketika seorang hamba Tuhan sudah mulai terkenal, pelayanan mulai dipercaya banyak orang. Dan percobaan demikian itu Tuhan Yesus sudah pernah mengalaminya. Iblis berkata demikian: “"Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."(Matius 4:6). Dan Tuhan Yesus hanya mengatakan: “"Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"(Matius 4:7). Pelayanan yang dilakukan untuk pamer sehingga banyak menarik orang, supaya lebih terkenal, dan lebih memiliki perhatian kepada dirinya, untuk bisa menopang segala keinginannya.

3.       Jerat yang terakhir ini adalah jerat  yang tidak begitu tampak.  Jerat yang tidak begitu tampak itu ialah menjadi penguasa dan  dan suka memerintah. Sebagai pemimpin melakukan kewajiban itu memang tidak  salah. Namun perlu diingat bukan diri sendiri yang menjadi utama tetapi adalah Tuhan Yesus yang dilayani yang menjadi utama. Sangat baik bila  seorang pelayan harus menjaga kekompakan tim, karena bagaimanapun di dalam pelayanan adalah saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Jika sama-sama tujuannya untuk kemuliaan Yesus, tidak ada kepentingan, maka dengan siapapun bisa bekerja sama.

Petunjuk dari hamba Tuhan senior yang sudah emeritus itu memang merupakan pelajaran bagi kita yang melayani Tuhan. Kita harus ingat senantiasa apa yang ditulis oleh rasul Paulus: “Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.” (II Korintus 4:1). Tulisan itu mengingatkan kita bersama bahwa jikalau sampai saat ini kita ada pelayanan, maka sebenarnya pelayanan itu adalah atas kemurahan Allah. Apapun jenis pelayanan yang kita lakukan. Jika memang itu memuliakan Tuhan itulah sebuah pelayanan. Maka apapun tantangan yang dihadapi jangan tawar hati.


MEMURNIKAN MOTIVASI SETIAP SAAT BAHWA SEGENAP PELAYANAN YANG DILAKUKAN ADALAH UNTUK KEMULIAAN TUHAN YESUS YANG MEMILIKI PELAYANAN ADALAH SALAH CARA UNTUK TIDAK JATUH DALAM JERAT



Comments

Popular posts from this blog

MERDEKA ATAU MATI

MERDEKA  ATAU MATI Kata yang menggetarkan dada ketika terjadi perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia  oleh para pejuang  adalah kata “ Merdeka atau mati”. Hanya ada satu pilihan pada waktu itu “merdeka atau mati”.  Dan kata itu sungguh menjadikan sarana membakar semangat juang yang tidak habis-habisnya. Mereka dengan senjata seadanya  berani terjun ke kancang peperangan dengan persenjataan  penjajah yang super canggih pada jamannya. Dan ternyata perjuangan yang membara itu tidak sia-sia. Kemerdekaan itu bisa diperoleh oleh bangsa Indonesia. Dan pernyatakan proklamasi adalah sebuah pernyataan yang  bergema di setiap dada bangsa Indonesia, apapun sukunya, apapun agamanya bahwa Indonesia sudah merdeka. Seorang veteran yang sudah tua bercerita dengan tersenyum sebuah kelucuan, ketika mendengar  bahwa Indonesia sudah merdeka dari penjajahan. Ada sebagian yang mengartikan merdeka itu dengan arti yang sangat sempit. Mereka mengartikan kalau naik kereta api , naik bus umum, tidak me

SENTUHAN KUASA KASIH: 1 KORINTUS 13

Salah satu pasal termasyhur dalam Alkitab jelas adalah 1 Korintus 13 -- "Pasal Kasih" yang terkenal itu. Di pasal ini, kita bisa melihat dengan jelas tiga bagian penting yang mengajarkan umat Tuhan dalam memahami kasih yang sejati: motivasi, karakter, dan kekekalan kualitas kasih. Motivasi Kasih (1 Korintus 13:1-3) Apa gunanya perbuatan besar dan dahsyat jika tidak ada kasih yang melatarbelakanginya. Banyak orang tidak akan setuju perlunya memeriksa motivasi dari apa yang kita sebut perbuatan baik. Banyak orang mengklaim bahwa karisma, pengetahuan, dan pengorbanan adalah sama dengan kasih. Tetapi masing-masing hal itu perlu diperiksa seperti seperti yang pasal ini sudah lakukan. Fasih Berbicara Walaupun seseorang sangat pandai berbicara, sopan, atau menghibur yang mendengarkan, tanpa kasih, dia akan menggunakan lidahnya untuk tujuan pribadinya. Meskipun ribuan orang akan terkesan, tergerak, dan tersentuh, namun perkataannya sama saja dengan bunyi gong. Dengan

Apa yang dicari orang ?

Apa yang kau cari orang ? uang Apa yang kau cari orang ? Uang Apa yang kau cari , siang , malam , pagi , petang? Uang , uang , uang , Bukan Tuhan Yesus Lagu sederhana tadi mengingatkan saya , dinyanyikan waktu kecil dalam kelas sekolah minggu Lagu yang mengingatkan saya, bahwa apa yang dicari orang , hanya melulu berkaitan dengan uang. Uang juga termasuk kekayaan , materi duniawi . Sangat berbeda dengan apa yang Tuhan cari .. Apa yang dicari Tuhan ? Saya Apa yang dicari Tuhan ? Saya apa yang dicari Tuhan, siang, malam, pagi petang ? Saya, saya, saya, orang yang berdosa. Sayalah yang dicari Tuhan, Anda dan saya yang dicari Tuhan. Lalu kemudian pertanyaan nya, adalah apakah kita tidak boleh mencari uang ? Sejarah membuktikan bahwa orang orang kaya , banyak yang mengalami kehancuran, karena kekeliruan dalam memandang dan memperlakukan kekayaan. Saya juga, tidak ingin seperti itu, menjadi kaya, tetapi kehilangan segala sesuatunya, istri tercerai, anak tercerai berai, ana