Skip to main content

TIDAK GOYAH - Pudjianto Sarsono

Siapapun pernah mengalami  ditinggalkan orang yang dikasihi.  Kadang-kadang   terjadinya peristiwa  itu tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Dan jika terjadi demikian maka bayangan orang yang kita kasihi sepertinya belum meninggalkan senantiasa hadir di dalam kehidupan kita. Ada lagi yang menyedihkan, bagi yang  yang lama merawat orang yang dikasihi, tetapi ketika orang yang dirawat itu meninggalkannya untuk selama-lamanya, ada rasa kecewa dan hancur hati. Memang ditinggalkan orang yang dikasihi bukanlah suatu peristiwa yang begitu saja bisa dilupakan. Bahkan walaupun sudah menjadi orang percaya, ketika ditinggal orang yang dikasihi bisa mengalami depresi yang berkepanjangan. Lupa kewajiban sebagai orang percaya.  Lupa bahwa Tuhan senantiasa menyertai di dalam kehidupannnya. Dan Tuhan memiliki rancangan yang lebih indah di balik semua peristiwa itu.

Satu hal di dalam kitab suci diceritakan orang yang begitu banyak mengalami kehilangan, namun hidupnya tetap tidak meninggalkan Tuhan. Hidupnya tidak goyah. Sudah tentu kalau ada cerita demikian orang yang sering membaca Kitab suci lantas ingat siapakah yang dimaksud. Orang itu sudah kehilangan harta nya sampai habis, kehilangan anak-anaknya yang dikasihinya, yang setiap saat dimintakan pengampunan dari Tuhan, kalau-kalau ada kesalahan di dalam hidup mereka. Tuhan ijinkan anak yang berjumlah 10 orang itu hampir secara bersamaan meninggalkan dirinya selama-lamanya. Sudah gitu ujian di dalam hidupnya belum cukup, ia masih menderita sakit borok seluruh tubuhnya.  Sampai pada saatnya istrinya tidak  tahan melihat derita suaminya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"(ayub 2:29). Walaupun derita datangnya bertubi-tubi, Ayub tidak meninggalkan imannya kepada Tuhan. Justru derita yang berkepanjangan itu diterimanya sebagai ujian bagi kehidupannya,  ia mengatakan berkaitan dengan Tuhan: “ Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia. Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. Tetapi Ia tidak pernah berubah -- siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga” (Ayub 23:8-13). Ayub tidak goyah imannya walaupun cobaan menderanya bertubi-tubi. Dan ternyata di ujung kehidupan Ayub, Ayub menerima anugerah bukan hanya berkelimpahan jasmani berlipat, jumlah anaknya di kembalikan, dan kehormatan dengan sesama di tambah.

Cobaan hidup yang dialami Ayub merupakan pelajaran bagi kita, yang kebetulan hidupnya selama ini di dera oleh berbagai macam pencobaan hidup. Di dalam situasi demikian iman kita akan kelihatan, kemurnian kita akan tampak, dan kemuliaan Tuhan akan terpancar di dalam hidup kita, ketika kita tetap setia dan tidak melepaskan iman kita. Dan memang apabila kita lulus, di ujung kehidupan kita sudah menanti kebahagiaan yang tidak pernah kita pikirkan dan bayangkan sebelumnya.

JIKA INGIN MENIKMATI HARI-HARI YANG INDAH, TETAPLAH BERPEGANGLAH PADA IMAN YANG BENAR, YAITU IMAN KEPADA YESUS KRISTUS. JIKA ITU YANG KITA LAKUKAN MAKA DI UJUNG KEHIDUPAN KITA AKAN MENERIMA YANG MEMBUAT KITA BAHAGIA DAN DIPENUHI DAMAI SEJAHTERA.

Pudjianto Sarsono Pudjianto6@gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

MERDEKA ATAU MATI

MERDEKA  ATAU MATI Kata yang menggetarkan dada ketika terjadi perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia  oleh para pejuang  adalah kata “ Merdeka atau mati”. Hanya ada satu pilihan pada waktu itu “merdeka atau mati”.  Dan kata itu sungguh menjadikan sarana membakar semangat juang yang tidak habis-habisnya. Mereka dengan senjata seadanya  berani terjun ke kancang peperangan dengan persenjataan  penjajah yang super canggih pada jamannya. Dan ternyata perjuangan yang membara itu tidak sia-sia. Kemerdekaan itu bisa diperoleh oleh bangsa Indonesia. Dan pernyatakan proklamasi adalah sebuah pernyataan yang  bergema di setiap dada bangsa Indonesia, apapun sukunya, apapun agamanya bahwa Indonesia sudah merdeka. Seorang veteran yang sudah tua bercerita dengan tersenyum sebuah kelucuan, ketika mendengar  bahwa Indonesia sudah merdeka dari penjajahan. Ada sebagian yang mengartikan merdeka itu dengan arti yang sangat sempit. Mereka mengartikan kalau naik kereta api , naik bus umum, tidak me

SENTUHAN KUASA KASIH: 1 KORINTUS 13

Salah satu pasal termasyhur dalam Alkitab jelas adalah 1 Korintus 13 -- "Pasal Kasih" yang terkenal itu. Di pasal ini, kita bisa melihat dengan jelas tiga bagian penting yang mengajarkan umat Tuhan dalam memahami kasih yang sejati: motivasi, karakter, dan kekekalan kualitas kasih. Motivasi Kasih (1 Korintus 13:1-3) Apa gunanya perbuatan besar dan dahsyat jika tidak ada kasih yang melatarbelakanginya. Banyak orang tidak akan setuju perlunya memeriksa motivasi dari apa yang kita sebut perbuatan baik. Banyak orang mengklaim bahwa karisma, pengetahuan, dan pengorbanan adalah sama dengan kasih. Tetapi masing-masing hal itu perlu diperiksa seperti seperti yang pasal ini sudah lakukan. Fasih Berbicara Walaupun seseorang sangat pandai berbicara, sopan, atau menghibur yang mendengarkan, tanpa kasih, dia akan menggunakan lidahnya untuk tujuan pribadinya. Meskipun ribuan orang akan terkesan, tergerak, dan tersentuh, namun perkataannya sama saja dengan bunyi gong. Dengan

Apa yang dicari orang ?

Apa yang kau cari orang ? uang Apa yang kau cari orang ? Uang Apa yang kau cari , siang , malam , pagi , petang? Uang , uang , uang , Bukan Tuhan Yesus Lagu sederhana tadi mengingatkan saya , dinyanyikan waktu kecil dalam kelas sekolah minggu Lagu yang mengingatkan saya, bahwa apa yang dicari orang , hanya melulu berkaitan dengan uang. Uang juga termasuk kekayaan , materi duniawi . Sangat berbeda dengan apa yang Tuhan cari .. Apa yang dicari Tuhan ? Saya Apa yang dicari Tuhan ? Saya apa yang dicari Tuhan, siang, malam, pagi petang ? Saya, saya, saya, orang yang berdosa. Sayalah yang dicari Tuhan, Anda dan saya yang dicari Tuhan. Lalu kemudian pertanyaan nya, adalah apakah kita tidak boleh mencari uang ? Sejarah membuktikan bahwa orang orang kaya , banyak yang mengalami kehancuran, karena kekeliruan dalam memandang dan memperlakukan kekayaan. Saya juga, tidak ingin seperti itu, menjadi kaya, tetapi kehilangan segala sesuatunya, istri tercerai, anak tercerai berai, ana