Skip to main content

Dimana Para Guru Dilatih?

Mengadakan pelatihan bagi guru sekolah minggu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sekolah minggu Anda. Banyak hal yang bisa kita bagikan dalam pelatihan bagi guru sekolah minggu tersebut. Baik dalam segi teknik dan metode mengajar, meningkatkan motivasi para pelayan anak, dan bentuk pelatihan lain yang bisa membantu para pelayan anak untuk terus menggali keahlian mereka dalam mengajar.

Nah, jika saat ini Anda sedang mempersiapkan pelatihan bagi guru sekolah minggu, artikel berikut semoga membantu. Anda tidak harus mengadakan acara pelatihan yang besar. Bermula dari hal yang sederhana, kita sudah dapat mengadakan pelatihan tersebut. Selamat menyimak, semoga alternatif dan beberapa hal penting guna mengadakan pelatihan berikut ini bisa Anda praktikkan.

DI MANA PARA GURU DILATIH?

Beberapa guru yang ahli dalam profesi mereka, tidak pernah mengikuti pelatihan. Tetapi, ada juga guru yang harus mengikuti beberapa pelatihan dan gagal dalam setiap usaha mereka. Tentu saja, lebih penting melatih guru daripada pelatihan struktur kurikulum.

  1. Observasi/Pengamatan

    Beberapa guru mengajar di kelas mereka dengan menggunakan metode yang hampir sama dengan para guru yang telah memberi pengaruh besar bagi mereka. Entah melalui observasi atau ingatan, guru yang baru akan meniru orang lain. Jadi untuk memulai pelatihan bagi guru, mulailah dengan observasi/pengamatan. Sediakan lembar pengamatan untuk menuntun para guru baru itu mengetahui faktor-faktor penting dalam mengajar. Pengamatan yang sembarangan akan memberikan nilai yang kecil meskipun mampu membangkitkan motivasi dan semangat.

    Amatilah pengajaran yang efisien maupun yang tidak efisien. Berhati-hatilah, guru yang tidak baik hanya memberikan instruksi tentang apa yang tidak boleh dilakukan. Pelajarilah hal-hal positif tentang seorang guru yang baik.

  2. Masa belajar

    Tim pengajar dan guru ahli membawa suatu gagasan dan keberhasilan baru dalam pelatihan. Para guru mempelajari peranan mereka dalam membantu proses mengajar di dalam kelas. Ada banyak orang Kristen yang mau menjadi pendamping di dalam kelas, namun tidak pernah memerhatikan keseluruhan tanggung jawab atas seluruh pelajaran.

    Pendamping ini memimpin kelompok diskusi, mendampingi saat aktivitas, menyampaikan sebagian pelajaran, atau mengerjakan tugas-tugas lainnya. Mereka belajar mengajar dengan melihat guru yang sudah ahli, kemudian melakukan praktik pengajaran yang sesungguhnya. Saat mereka berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan untuk membuat perencanaan, mereka akan menemukan kesulitan perihal prinsip dan teknik pendidikan.

  3. Perpustakaan Sekolah Minggu

    Beberapa orang menganggap perpustakaan sekolah minggu hanyalah suatu gudang atau kumpulan buku-buku untuk dibaca oleh orang Kristen. Beberapa gereja-gereja pada waktu dulu juga menjalankan hal tersebut. Kini, dengan adanya buku-buku Kristen yang bersampul tipis berharga murah dan meningkatnya kekayaan masyarakat, hampir semua orang Kristen membeli sendiri buku yang ingin mereka baca. Saat perpustakaan sekolah minggu tradisional berjuang untuk menarik anggota gereja sebanyak-banyaknya, suatu pelayanan baru muncul. Saat ini banyak yang merasakan kontribusi utama dari perpustakaan sekolah minggu adalah untuk guru sekolah minggu.

    Perpustakaan sekolah minggu menyediakan ensiklopedia Alkitab, kamus-kamus, buku-buku pendukung, dan buku-buku referensi lainnya. Perpustakaan sekolah minggu juga menyediakan alat peraga, misalnya gambar flanel, dokumentasi film, transparansi, film, dan rekaman-rekaman pelatihan guru sekolah minggu. Perpustakaan sekolah minggu juga harus memiliki kumpulan gambar, kliping, dan ilustrasi selain kaset-kaset audio.

    Perpustakaan sekolah minggu menjadi pusat pelatihan bagi guru-guru baru maupun yang sudah berpengalaman. Guru baru harus belajar bagaimana memanfaatkan perpustakaan sekolah minggu untuk memerkaya pengajarannya. Petugas perpustakaan adalah teman yang baik yang dapat membantu menemukan ilustrasi, bahan pelajaran, dan alat peraga.

  4. Pertemuan Guru Sekolah Minggu

    Pertemuan ini mengumpulkan para pelayan sekolah minggu secara rutin untuk belajar, bersekutu, mencari ide-ide, memecahkan masalah, dan membuat perencanaan. Pertemuan guru tersebut mencakup beberapa hal, di antaranya:

    1. masalah-masalah disampaikan dan dibicarakan;
    2. mencari solusi;
    3. membicarakan rencana-rencana baru;
    4. kegagalan dihadapi dan penyebabnya didiskusikan;
    5. meninjau ulang keberhasilan;
    6. program tindakan dirancang.

    Baik guru baru atau pun yang sudah berpengalaman bisa berkembang melalui pertemuan ini, jadi pertemuan ini menjadi bagian yang penting dalam pelatihan. Para guru bisa menjadi lebih cakap dalam beriman, usaha yang terus-menerus dilakukan bersama dengan pelayan-pelayan sepersekutuan dan dalam suasana yang memotivasi, memerluas visi, memerdalam tanggung jawab, dan memperkuat kesetiaan.

    Sedikit gereja yang masih mengajarkan pelajaran untuk minggu depan dalam pertemuan mingguan. Namun, kebanyakan mempersiapkan bahan bagi guru; karenanya, guru tidak diberikan informasi untuk menyampaikan pelajaran yang akan datang. Padahal pertemuan ini adalah saat yang tepat bagi para guru di kelas gabungan atau divisi guna mengkoordinasikan kegiatan mereka.

    Para guru mendapatkan visi atas seluruh tugas sekolah minggu dalam pertemuan tersebut. Mereka menyadari bahwa mereka tidak sendiri; mereka melihat apa yang mereka sampaikan akan berputar. Kurangnya kerja sama dengan salah satu anggota akan melemahkan seluruh anggota.

  5. Jamuan untuk Para Pelayan

    Para calon pelayan dan guru yang sudah rutin mengajar, bisa diundang dalam jamuan sekolah minggu. Setelah makan malam bisa diadakan pelatihan, diskusi, dan demonstrasi (peragaan).

  6. Seminar di Hari Sabtu

    Sabtu sore (atau dari pukul 10 pagi -- 8 malam, dengan menyediakan makan siang) adalah saat yang tepat untuk mengadakan pelatihan tentang teknik mengajar bagi seluruh guru dan calon guru. Pembicara dari luar bisa dengan efektif menunjukkan berbagai pendekatan untuk mengajar. Acara ini tidak hanya "duduk dan mendengarkan" dan pembicara hanya mengajar. Acara seperti ini akan lebih efektif bila ada waktu untuk peragaan dan partisipasi, di mana pembicara terlibat dalam belajar melalui praktik.

  7. Pertemuan dan Konferensi

    Ajukan kepada gereja supaya memberi dukungan pada guru-guru baru untuk mengikuti pertemuan guru sekolah minggu yang diadakan lokal atau pun nasional, di mana pada pertemuan itu juga diadakan pelatihan untuk setiap kelompok umur. Pentingnya acara ini nampak dari antusiasme banyaknya guru yang berkecimpung dalam tugas yang sama.

  8. Kelas Sore di Sekolah Alkitab Setempat

    Bila Anda tinggal di dekat sekolah Alkitab (sekolah teologi), carilah informasi apakah sekolah tersebut menawarkan kursus pelatihan bagi guru. Kursus ini biasanya diadakan pada sore hari, bisa dengan sertifikat atau pun tidak. Beberapa sekolah Alkitab menawarkan kursus bersertifikat. Kursus-kursus semacam ini bisa melengkapi program pelatihan bagi guru-guru di gereja lokal Anda. (t/Ratri)

Sumber:
How to Grow an Effective Sunday School, Elmer L. Towns, , Artikel Where Teachers are Trained?, halaman 76 -- 79, Accent Books, Colorado, 1979.

Comments

Popular posts from this blog

MERDEKA ATAU MATI

MERDEKA  ATAU MATI Kata yang menggetarkan dada ketika terjadi perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia  oleh para pejuang  adalah kata “ Merdeka atau mati”. Hanya ada satu pilihan pada waktu itu “merdeka atau mati”.  Dan kata itu sungguh menjadikan sarana membakar semangat juang yang tidak habis-habisnya. Mereka dengan senjata seadanya  berani terjun ke kancang peperangan dengan persenjataan  penjajah yang super canggih pada jamannya. Dan ternyata perjuangan yang membara itu tidak sia-sia. Kemerdekaan itu bisa diperoleh oleh bangsa Indonesia. Dan pernyatakan proklamasi adalah sebuah pernyataan yang  bergema di setiap dada bangsa Indonesia, apapun sukunya, apapun agamanya bahwa Indonesia sudah merdeka. Seorang veteran yang sudah tua bercerita dengan tersenyum sebuah kelucuan, ketika mendengar  bahwa Indonesia sudah merdeka dari penjajahan. Ada sebagian yang mengartikan merdeka itu dengan arti yang sangat sempit. Mereka mengartikan kalau naik kereta api , naik bus umum, tidak me

SENTUHAN KUASA KASIH: 1 KORINTUS 13

Salah satu pasal termasyhur dalam Alkitab jelas adalah 1 Korintus 13 -- "Pasal Kasih" yang terkenal itu. Di pasal ini, kita bisa melihat dengan jelas tiga bagian penting yang mengajarkan umat Tuhan dalam memahami kasih yang sejati: motivasi, karakter, dan kekekalan kualitas kasih. Motivasi Kasih (1 Korintus 13:1-3) Apa gunanya perbuatan besar dan dahsyat jika tidak ada kasih yang melatarbelakanginya. Banyak orang tidak akan setuju perlunya memeriksa motivasi dari apa yang kita sebut perbuatan baik. Banyak orang mengklaim bahwa karisma, pengetahuan, dan pengorbanan adalah sama dengan kasih. Tetapi masing-masing hal itu perlu diperiksa seperti seperti yang pasal ini sudah lakukan. Fasih Berbicara Walaupun seseorang sangat pandai berbicara, sopan, atau menghibur yang mendengarkan, tanpa kasih, dia akan menggunakan lidahnya untuk tujuan pribadinya. Meskipun ribuan orang akan terkesan, tergerak, dan tersentuh, namun perkataannya sama saja dengan bunyi gong. Dengan

Apa yang dicari orang ?

Apa yang kau cari orang ? uang Apa yang kau cari orang ? Uang Apa yang kau cari , siang , malam , pagi , petang? Uang , uang , uang , Bukan Tuhan Yesus Lagu sederhana tadi mengingatkan saya , dinyanyikan waktu kecil dalam kelas sekolah minggu Lagu yang mengingatkan saya, bahwa apa yang dicari orang , hanya melulu berkaitan dengan uang. Uang juga termasuk kekayaan , materi duniawi . Sangat berbeda dengan apa yang Tuhan cari .. Apa yang dicari Tuhan ? Saya Apa yang dicari Tuhan ? Saya apa yang dicari Tuhan, siang, malam, pagi petang ? Saya, saya, saya, orang yang berdosa. Sayalah yang dicari Tuhan, Anda dan saya yang dicari Tuhan. Lalu kemudian pertanyaan nya, adalah apakah kita tidak boleh mencari uang ? Sejarah membuktikan bahwa orang orang kaya , banyak yang mengalami kehancuran, karena kekeliruan dalam memandang dan memperlakukan kekayaan. Saya juga, tidak ingin seperti itu, menjadi kaya, tetapi kehilangan segala sesuatunya, istri tercerai, anak tercerai berai, ana