MASALAH-MASALAH UMUM YANG DIHADAPI REMAJA ZAMAN SEKARANG
Di tengah-tengah globalisasi dunia, anak-anak remaja diperhadapkan
dengan permasalahan yang sama di negara mana pun mereka tinggal.
Dalam artikel yang ditulis untuk konteks remaja Kristen Amerika
ini, kita masih dapat memetik pelajaran berharga untuk kita
terapkan dalam pelayanan remaja kita.
Ketika anak-anak kita memasuki masa remaja dan dewasa, mereka akan
menghadapi tantangan-tantangan perdana atas iman kepercayaan mereka.
Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa orangtua, guru, dan gembala
mereka adalah orang biasa yang dapat berbuat salah, bahkan kadang
kesalahan yang besar. Kebenaran iman yang dulu diterima anak-anak
dengan begitu mudah akan dianggap sebagai mitos naif oleh sebagian
banyak orang ketika mereka mulai masuk ke sekolah atau kampus.
Mereka mulai melihat bahwa jalan hidup orang Kristen bukanlah
sesuatu yang menonjol dan memengaruhi kota, negara, atau dunia
mereka. Mereka harus benar-benar mulai menggali apa arti iman yang
sesungguhnya bagi hidup mereka.
Memperlengkapi Remaja
Kunci untuk memperlengkapi para anak muda dengan kecakapan
memelihara iman mereka untuk melewati tahap-tahap kehidupan yang
tersulit adalah dengan mengajarkan tentang mengasihi dan menghormati
orang lain. Kita justru harus memperkuat mereka dengan kekuatan
karakter, dan bukan membatasi dan mempersempit pengetahuan dan
pengalaman yang bisa mereka capai.
Kita harus mendidik mereka untuk
menghormati perbedaan di antara manusia, bagaimana mereka hidup dan
membuat pilihan-pilihan. Dengan melegalkan pilihan kekristenan, di
dunia yang lebih luas yang akan mereka tinggali. Kita tidak perlu
takut atau bersembunyi dari pendapat atau cara pandang dunia. Hanya
dengan kasih dan hormat terhadap orang lain dan cara pandang mereka
kita akan mampu menciptakan kesempatan untuk manjalin ralasi.
Menghormati kepercayaan orang lain adalah menghormati hak kita
sendiri untuk memercayai apa yang tak terlihat.
Kita harus memperlengkapi anak muda dengan kekuatan karakter untuk
menjadi orang yang berbeda. Bagaimana caranya membawa kekuatan ini
ke dalam hidup mereka? Dengan membantu mereka memiliki pengertian
penuh akan pilihan iman. Mereka harus mengerti bahwa pilihan ini
adalah masalah pribadi dan mereka bertanggung jawab dengan hal itu.
Kita harus memberitahu mereka bahwa iman adalah perihal memercayai
dan bukan mengetahui. Dengan kepercayaan yang benar di dalam Allah
mereka akan merasakan kedamaian dan kekuatan.
Kita harus mengajar mereka bahwa keyakinan mereka akan diuji. Akan
ada saatnya mereka melipat tangan dan berlutut untuk berdoa, dan
merasa benar-benar sendiri. Mereka tidak tahu apakah Allah tetap mau
mendengarkan. Mereka akan ditantang untuk tetap bertahan dalam iman.
Kita harus mengajarkan bahwa keyakinan mereka akan berubah saat
mereka semakin tua. Seperti kita yang belajar tentang diri kita
sendiri, Allah dan iman kita, segala sesuatu berubah. Satu-satunya
cara agar iman mereka bertahan saat mereka bertambah besar dan
berubah adalah dengan memiliki dasar kasih dalam perbuatan nyata.
Apabila kita mengajarkan sesuatu tanpa dasar kasih, dijamin iman
anak-anak kita akan hancur.
Kecerdasan, pengabdian diri, semangat besar, dan kreativitas tidak
bisa menguatkan jiwa anak-anak kita. Kita harus menolong mereka
untuk memperoleh pemahaman iman, kasih, dan hormat. Saat dedikasi
tidak disertai kasih dan pengertian kita akan menemukan bencana.
Kita banyak menemukan hal-hal semacam ini dalam keluarga Kristen.
Bahkan, kita menemukan masalah yang sama saat kita melihat kembali
ke kehidupan rasul Paulus. Paulus dulunya adalah seorang pemburu dan
pembunuh orang-orang Kristen hingga Allah membuat matanya buta untuk
sementara. Apakah kita harus membenci Saulus dan mengasihi Paulus?
Bagaimana kita bisa mengajarkan sebaliknya?
Seperti Abraham, kita harus bersedia mengurbankan anak-anak kita
untuk iman kita. Hanya dengan menyatakan iman dalam perbuatan, kita
bisa menunjukkan iman yang benar kepada anak-anak kita. Jika kita
menyimpan ketakutan dan kebencian pada dunia dan orang lain, iman
kita dinyatakan. Jika kita melihat dunia dan hidup di dalamnya
dengan kasih, keberanian, dan hormat, iman kita menjadi nyata.
Allahlah yang bertanggung jawab dan kasih adalah pesannya. Jika kita
bertindak sebaliknya kita mengajarkan yang sebaliknya juga.
Hal yang indah adalah bahwa satu-satunya cara untuk mengajarkan
sesuatu tentang iman ialah dengan memilikinya. Tidak ada ajaran
"lakukan seperti yang aku katakan bukan seperti apa yang aku
lakukan". Jika kita mencoba menerapkan hal ini dalam keyakinan dan
iman, remaja akan mengenal kita sebagai orang-orang munafik dan
agama hanyalah sebuah dongeng yang idealis. Tapi, masalahnya hal ini
sering terjadi.
Dalam 1 Korintus 13 kita menemukan nasihat tentang kasih. Meskipun
diberi angka "sial" 13, di sini kita melihat Kasih itu melebihi
segala sesuatu yang lain. Kemampuan untuk mengasihi seseorang tidak
mudah. Kita harus menemukan Kristus di mata setiap orang. Yohanes
3:16 mulai dengan "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini."
Kristus telah mengalahkan masalah dosa. Kita harus berusaha
mengajarkan kepada anak-anak kita untuk melihat Kristus dan Kasih
dunia bukanlah dosa dan pemisahan.
Dalam Yohanes 13:34 kita diberi perintah untuk mengasihi. Seorang
remaja yang dipersiapkan dengan baik untuk memasuki masa dewasa akan
memiliki pemahaman kasih yang dalam, keyakinan yang kuat dan
keberanian iman, dan penghormatan yang utuh terhadap orang lain.
Sebagai orangtua, guru, dan gembala Kristen kita harus ingat rasa
takut yang kita kalahkan di depan anak-anak kita memperlihatkan
kurangnya iman kita kepada Tuhan dan kepada mereka. Kita harus
memberikan teladan iman yang kuat untuk menguatkan mereka dalam
menjalani kehidupan yang luar biasa yang Tuhan tawarkan. Kita harus
mengarahkan mereka untuk melihat penyataan Allah dan Kasih yang
terbesar dalam diri mereka. Jika kita memperlengkapi remaja-remaja
kita dengan pemahaman akan kasih Allah dan iman mereka yang benar,
ketika mereka berada seorang diri di kelas, ruang tunggu, kantor
polisi, atau rumah sakit itu tidak menjadi soal. Mereka sudah
memiliki dasar kuat untuk menjalani hidup.
Dalam Roma 12:13 kita menemukan sebuah nasihat untuk terus mengasihi
semua orang, termasuk orang yang tidak mengasihi kita. (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Artikel asli: Common Problems Faced by American Christian Teenagers
Nama situs: Helium
Penulis: J.A. Williamson
Alamat URL: http://www.helium.com/items/
Tanggal akses: 30 Agustus 2010
Comments