Skip to main content

MENELAN BUAH PAIT DI MASA TUA - Pudjianto P.



MENELAN BUAH PAIT DI MASA TUA
(Belajar dari kehidupan Daud)

Satu hal yang tertulis II Samuel 16, adalah suatu perilaku menyimpang dan bisa dikatakan bejat. Bagaimana seorang anak mendengar nasihat orang yang tidak bertanggung jawab hanya dengan alasan untuk mendapatkan simpati rakyat. Yang dilakukan adalah totonan kebejatan moral yang belum pernah terjadi di bumi ini. Seorang anak menghampiri gundik-gundik ayahnya yang berjumlah 10 orang wanita di atas sotoh rumah dan diperlihatkan di muka umum. Ini adalah sebuah tindakan yang dekadensi moral yang parah. Dan orang yang demikian  memimpin sebuah negeri yang besar, yang dikenal sebagai umat pilihan Allah. Itulah yang dilakukan Absalom atas nasihat Ahitofel.

Namun itu semua terjadi karena memang Absalom kurang mendapat perhatian dan didikan dari seorang ayah. Daud ketika Absalom masih harus mendapat perhatian ayahnya, sedang mencari perempuan-perempuan untuk dikumpulkan di istana menuruti hawa hafsunya. Betapa getirnya hati seorang ayah yang sudah tua, mendengar peristiwa yang demikian, bagaimanapun apa yang dilakukan Absalom sama dengan  mencelikkan mata Daud. “Itulah akibatnya jika kamu sebagai seorang ayah, tidak bertanggung jawab mendidik, ia menurut nasihat orang-orang jalanan yang tidak mengerti hukum Tuhan…..” tuduhan batinya.

Apa yang dialami Daud adalah menjadi peringatan bagi kita yang kebetulan saat ini sebagai seorang ayah. Betapa pentingnya memberikan waktu kepada anak-anaknya, memberikan suri teladan yang baik, hidup taat kepada Tuhan, dan memberikan perhatian bahkan mengajarkan kebenaran itu berulang-ulang. (Ulangan 6:6-7). Artinya kehadiran seorang ayah bagi anak-anak sangat dibutuhkan oleh anak-anaknya. Kitab suci menulis: “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.(Amsal 29:17).

JIKA KITA SEBAGAI ORANG TUA TIDAK INGIN MENELAN KEPAHITAN DI MASA TUA, MULAILAH HADIR DITENGAH-TENGAH KELUARGA SETIAP SAAT, DAN MENDIDIK ANAK SEJAK DINI BAGAIMANA HIDUP DI DALAM TUHAN.

Comments

Popular posts from this blog

Tips Mendisiplinkan Anak

Tips Mendisiplinkan Anak Sumber :  http://ellenpatricia.com/?p=30 Frase “mendisiplin anak” merupakan salah satu frase yang paling banyak disalahartikan. Tidak sedikit orang yang menyamakan makna frase tersebut dengan memberikan hukuman fisik kepada anak. Sesungguhnya, makna “mendisiplin anak” tidaklah sesempit itu. “Mendisiplin anak” mengandung arti melakukan tindakan yang direncanakan untuk menolong anak-anak mempelajari perilaku yang baik. Untuk mempraktekkan disiplin dalam arti yang demikian, jauh lebih sulit dibandingkan sekedar menghukum anak secara fisik, karena tersirat dalam makna tersebut adalah prioritasnya pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu menolong anak-anak mempelajari perilaku yang baik, bukan pada bentuk tindakan disiplin yang diambil. Dengan demikian, bentuk tindakan yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan tersebut bisa berbagai macam. Untuk dapat mendisiplinkan anak dengan efektif, umumnya ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan orangtua, sebagai berikut :...

SENTUHAN KUASA KASIH: 1 KORINTUS 13

Salah satu pasal termasyhur dalam Alkitab jelas adalah 1 Korintus 13 -- "Pasal Kasih" yang terkenal itu. Di pasal ini, kita bisa melihat dengan jelas tiga bagian penting yang mengajarkan umat Tuhan dalam memahami kasih yang sejati: motivasi, karakter, dan kekekalan kualitas kasih. Motivasi Kasih (1 Korintus 13:1-3) Apa gunanya perbuatan besar dan dahsyat jika tidak ada kasih yang melatarbelakanginya. Banyak orang tidak akan setuju perlunya memeriksa motivasi dari apa yang kita sebut perbuatan baik. Banyak orang mengklaim bahwa karisma, pengetahuan, dan pengorbanan adalah sama dengan kasih. Tetapi masing-masing hal itu perlu diperiksa seperti seperti yang pasal ini sudah lakukan. Fasih Berbicara Walaupun seseorang sangat pandai berbicara, sopan, atau menghibur yang mendengarkan, tanpa kasih, dia akan menggunakan lidahnya untuk tujuan pribadinya. Meskipun ribuan orang akan terkesan, tergerak, dan tersentuh, namun perkataannya sama saja dengan bunyi gong. Dengan...

Bahan SM: Hari Pentakosta

(Oleh: Pdt. Mangapul Sagala) Apakah itu hari Pentakosta? Pentingkah itu bagi orang Kristen? Jika penting, sejauh mana penting? Secara harfiah, kata yang berasal dari bahasa Yunani itu berarti "hari ke-50". Bagi orang Yahudi, hari itu penting dan merupakah sebuah keharusan, sebagaimana diperintahkan oleh Tuhan kepada mereka. Tibanya hari Pentakosta berarti berakhirnya tradisi perayaan selama tujuh minggu, di mana umat Israel merayakan paskah. "Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kau rayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun (Kel.34:22). Perlu kita perhatikan bahwa dari sekian banyak perayaan yang dilakukan oleh orang Yahudi, maka hari raya Pentakosta merupakan perayaan terbesar, di mana pada saat itu merupakah hari yang penuh sukacita dan di mana mereka bersyukur kepada Allah atas segala kasih dan pemeliharaanNya, termasuk akan hasil panen tuaian gandum dan jelai. Karena itu, mereka akan datang kepad...